cerita silat panji wulung

E cersil. Baca cerita silat dan novel online | panji wulung | cersil mandarin | cersil online | cerita silat | saduran OPA

Ini adalah halaman untuk membaca cerita silat saduran OPA yang berjudul Panji Wulung. Cerita silat penuh misteri dan teka teki.

Panji Wulung
Saduran : OPA
JILID 1
Angin meniup,
Panji Wulung berkibar di angkasa.
Megah, angker,
lambang keagungan sepanjang masa.
Berkuasa, berpengaruh,
untuk seluruh jagat raya.
Di dalam rimba persilatan,
akulah Rajanya ....!
Sajak Panji Wulung ini, pada seratus tahun berselang
telah tersiar luas dialam rimba persilatan. Tiada seorangpun
tahu siapa yang menulis dan siapa orang pertama yang
menyiarkan sajak itu. Orang hanya merasa karena sifatnya
yang gagah dalam sajak itu, sehingga banyak orang rimba
persilatan senang menyanyikan sajak itu.
Apakah arti Panji Wulung ? Oleh karena waktunya
sudah lama, tiada seorangpun yang dapat menjelaskan.
Orang hanya tahu sewaktu nyanyian itu tersiar di dalam
rimba persilatan, ada terjadi suatu peristiwa
menggemparkan, dimana duabelas tokoh rimba persilatan
kenamaan untuk masa itu dalam waktu setahun kedapatan
mati terbunuh dalam keadaan sangat mengerikan.
Siapa pembunuhnya ? Juga tak seorangpun yang pernah
melihat. Mungkin hanya sang korban sendiri yang tahu.
Tetapi apalah gunanya, yang mati toch sudah mati,
sekalipun mereka betul-betul ingat wajah pembunuhnya,
apalah gunanya kalau jiwa mereka sendiri tak dapat mereka
selamatkan. Dapatkah mereka hidup kembali untuk
menceritakan halnya kepada orang lain ? Tentu tidak !
Adapun cara kematian dan keadaan sebelum maut
merenggut nyawa keduabelas tokoh tersebut adalah serupa
belaka. Pertama-tama mereka terlebih dahulu telah
menerima bingkisan berupa panji kecil berukuran lima dim
warna hitam, dan pada hari ketiganya sesudah menerima
panji itu batok kepala si korban pisah dari tubuhnya ! Cuma
dalam jangka waktu beberapa hari batok kepala yang lenyap
itu kalau tidak muncul dirumah kerabat terdekat sang
korban, tentulah akan “berkunjung” kesuatu tempat
pertemuan orang-orang rimba persilatan, sekalipun jauhnya
ribuan pal dari tempat kejadian.
Kejadian aneh ini benar-benar merupakan peristiwa luar
biasa, tidaklah heran kalau menggemparkan rimba
persilatan.
Tetapi keanehan bukan cuma sampai disitu saja, batok
kepala yang diantar ke tempat sejauh ribuan pal itu,
meskipun sudah lewat beberapa puluh hari, sedikitpun tidak
rusak atau membusuk, keadaannya masih tetap seperti di
waktu hidup, tiada seorangpun tahu apa sebabnya.
Peristiwa itu, pada masa itu benar-benar sangat
menggelisahkan orang-orang rimba persilatan daerah Tiong
goan, hampir semua orang anggap panji kecil tidak berarti
itu sebagai benda maut, maka semua menyebut pembunuh
yang ganas itu sebagai PANJI WULUNG.

Panji Wulung penyabut nyawa itu, dimana ia muncul,
selalu membawa kematian jiwa manusia, maka sejak terjadinya peristiwa itu, siapapun tidak berani lagi menyanyikan sajak Panji Wulung itu, oleh karena semua
orang menganggapnya bahwa sajak itu sebagai lagu
kematian.

Sejak Panji Wulung meminta korban orang yang pertama, mulai saat itulah dimana panji itu muncul, atau orang yang membicarakannya, semua pada ketakutan
setengah mati.

Kejadian yang menggemparkan, yang ditimbulkan oleh
Panji Wulung itu, setelah minta korban jiwa duabelas tokoh
rimba persilatan, kemudian telah menghilang secara
mendadak.
Sepuluh tahun ! Duapuluh tahun ! Limapuluh tahun
.......... telah berlalu, selama itu tiada terdengar lagi
ancaman dengan munculnya Panji Wulung.

Masih hidup atau sudah mati ? Mengapa Panji Wulung
mendadak menghilang ? Ini menjadi pertanyaan dalam hati
setiap orang. Selama hampir seratus tahun menjadi suatu
teka-teki yang tidak terpecahkan.

Selama seratus tahun ini, orang-orang kuat rimba
persilatan yang sudah mendapat nama, setiap kali menyebut
kejadian yang ditimbulkan oleh Panji Wulung, masih
merasa jeri dan bergidik.

Tak disangka pada suatu hari setelah seratus tahun
kemudian, Panji kecil hitam penyabut nyawa itu, dengan
tiba-tiba muncul di kalangan kang-ouw lagi.
Munculnya panji kecil itu bagaikan halilintar di siang
hari bolong, semua orang khawatir, karena dengan
munculnya panji itu, dalam rimba persilatan akan gempar
lagi.

Cerita silat