Hikmah pedang hijau
Hikmah Pedang Hijau
Wu Qing Bi Jian
(Swordman Journey )
Karya : Gu Long
Disadur Oleh : Gan KL

Jilid 01
Robekan kain sutera Tian Pek
Jalan itu lurus membentang sampai di sini, lalu melingkar. Tempat yang
dilingkari itu adalah sebidang
hutan yang rada lebat, menyusur ke tengah hutan itulah jalan ini terus menembus
ke sana.
Meski sudah dekat senja, namun hawa musim panas bulan enam masih tetap membuat
orang kegerahan.
Desir angin sedikitpun tidak terdengar, suasana sunyi senyap. Semula jalanan itu
tiada nampak seorangpun, tapi dari kejauhan kini mendadak debu mengepul tinggi,
berbondong-bondong beberapa ekor kuda tampak dilarikan kemari setiba di depan
hutan, serentak para penunggang kuda itu berhenti.
Baik kelima ekor kudanya maupun para penunggangnya tampak rada aneh,
penunggangnya memakai seragam baju sutera hijau muda diberi wiru benang emas.
Bagi orang yang cukup makan asam garam, sekali pandang saja akan tahu pakaian
sutera mereka itu pasti tidak mungkin terbeli oleh orang biasa.
Yang lebih aneh adalah pedal pelana kelima ekor kuda itupun bercahaya mengkilap
keemasan. Di bawah sinar matahari, kelima orang itu dengan kuda tunggangnya
menjadi gemerlapan dengan cahaya keemasan yang menyilaukan mata.
Sejenak kelima penunggang kuda itu berhenti di situ, lalu mereka menjalankan
kudanya pelahan-lahan ke dalam hutan.
Salah seorang laki-laki yang bergodek mendorong ke belakang ikat kepalanya yang
berhias sebutir mutiara, lalu memandang sekelilingnya sambil berpegangan pelana,
katanya kemudian kepada teman yang berada di sampingnya:
Page 2
"Tempat ini terasa sejuk dan tenang, kukira bolehlah kita mengaso saja di sini.
Toh sudah pasti sasaran kita itu akan
lewat di sini, biarlah kita tunggu saja di sini dari pada capai-capai
mencegatnya ke sana. Jika sekali ulur tangan segera kita padamkan 'lenteranya'
(maksudnya matanya), nah, baru menyenangkan rasanya"
Lelaki bercambang itu tidak saja tegap dan gagah, suaranya juga lantang, dari
logatnya dapat diketahui orang dari kota raja. Anehnya tokoh macam begini
mengapa memakai baju demikian? Di balik keanehannya menjadi rada-rada ajaib
pula. Baca Selengkapnya klik Link di bawah